Banner

iklan

Munas Golkar di Bali hanya sandiwara langgengkan Ical

Munas Golkar di Bali hanya sandiwara langgengkan Ical
Aburizal Bakrie atau Ical dipastikan akan kembali memimpin Partai Golkar dalam Munas di Bali. Jalan Ical menjadi ketua umum partai berlambang beringin ini dipastikan bakal berjalan mulus tanpa hambatan.

Ical adalah calon tunggal dalam Munas Golkar di Bali. Tidak ada lawan yang berani menantang Ical dalam Munas Golkar. Airlangga Hartarto yang sebelumnya lantang menantang Ical, di tengah jalan dia memilih mundur. Alasannya, Munas di Bali ini hanya akal-akalan Ical untuk melanggengkan kekuasan.

Meski Ical menang mudah di Munas, bukan berarti tidak ada ancaman dalam internal Golkar sendiri. Kader Golkar yang membelot seperti Agung Laksono dkk diprediksi akan menggelar Munas tandingan di Jakarta. Muncul dua kubu inilah yang akan membuat Golkar terbelah dan pecah.

Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi memprediksikan munas Golkar di Bali itu akan menjadi titik awal kehancuran Golkar. Perpecahan Golkar sekarang ini, jauh lebih besar ketimbang pembentukkan PKPI, Gerindra, Hanura serta Nasdem yang semua muncul karena kekecewaan dengan proses pemilihan ketua umum. 

"Golkar tidak pernah belajar dari sejarah mengingat elite-elite lama yang bercokol memiliki kepentingan pribadi sehingga sulit untuk berlaku objektif," kata Ari kepada merdeka.com, Rabu (3/12).

Menurutnya, banyak peserta Munas tidak berani bersuara lantang. Mereka takut dipecat dan disingkirkan dari kepengurusan.

"Peserta munas seperti kompak mendukung Ical tanpa daya kritis karena khawatir dengan ancaman pemecatan dan pergantian antar waktu yang sewaktu-waktu bisa dilakukan pengurus pusat Golkar," ungkap Ari Junaedi.

Menurut pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, karena tak puas dengan Munas Golkar, diprediksi bakal ada munas tandingan karena di Bali hanya dianggap sebagai munas sandiwara untuk melanggengkan kekuasan Ical. Munas tandingan ini akan digelar di Jakarta oleh kubu Agung Laksono. 

"Golkar akan menjadi makin terbebani dengan munas yang direkayasa apalagi rekaman skenario pengendalian munas yang diduga suara Nurdin Halid selaku steering committee munas beredar luas," ujar Ari Junaedi yang juga dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate